Karya Makmur (26/07/2024) – Pada hari Jumat, tanggal 26 Mei 2024 bertempat di Pantai Mutiara Baru telah dilaksanakan program kerja Aksi Peduli Wujudkan Lingkungan Sehat Karya Makmur yang terdiri dari senam bersama, sosialisasi PHBS, pembuatan filter air, dan pengurangan sampah plastic, serta pembuatan Ecoprint. “Program kerja berbasis kesehatan dan lingkungan ini diangkat secara komprehensif dengan keterkaitan antara satu materi dengan materi yang lainnya, tak lupa juga mengasah kreativitas dan potensi yang dimiliki oleh desa,” ucap Fania Asfi, mahasiswi KKN yang merupakan pemateri PHBS & 3M Plus.

Senam pagi bersama dilakukan sebagai pembuka kegiatan untuk memulai acara dengan sehat, yang merupakan salah satu aspek dalam PHBS. Sasaran program kali ini ditujukan kepada ibu-ibu kelompok senam dan kader-kader PHBS Desa Karya Makmur, untuk membahas mengenai 10 PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di tingkat rumah tangga.

PHBS pada rumah tangga ini pun, dianjutkan dengan penyuluhan mengenai Pencegahan DBD (Demam Berdarah Dengue) melalui Langkah 3M Plus. Hal ini disebabkan, karena prevalensi DBD di Indonesia sedang meningkat sejak awal tahun 2024. Terlebih, Desa Karya Makmur terletak di lingkungan pantai & tambak yang mana berpotensi lebih besar untuk terjangkitnya DBD. 

Kegiatan selanjutnya ialah Penyuluhan mengenai Filter Air Sederhana pada air payau.  Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa KKN Unila dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya air bersih dan cara mengolah air payau menjadi air minum yang layak konsumsi.

Pembuatan filter air ini dibuat secara sederhana dengan bahan bahan yang mudah didapatkan. Bahan-bahan alam yang berada di Desa Karya Makmur seperti pasir pantai dan batu kerikil digunakan dalam filter air sederhana. Selain itu bahan lain yang digunakan ada spons bekas, kain bekas, kapur, dan arang bekas. Semua bahan-bahan tersebut dicuci bersih lalu disusun berlapis pada botol mineral bekas. 

Joyce, salah satu peserta KKN Unila mensosialisasikan mengenai pembuatan filter air sederhana yang telah ia lakukan dengan rekannya. Hasil dari sosialisasi ini diharapkan masyarakat desa karya makmur dapat membuat filter air sederhana di rumahnya Masing-masing. 

Terakhir, kegiatan ini ditutup dengan materi bertemakan zero waste. Zero waste atau nol sampah menjadi suatu bentuk kegiatan pengelolaan siklus hidup produk sehingga semua produk dapat digunakan kembali dan tidak ada yang berakhir sebagai sampah. Tujuan dari zero waste ini untuk merancang ulang sistem agar sampah tidak diproduksi sejak awal. Zero waste memiliki lima prinsip yang terdiri atas refuse (menolak); reduce (mengurangi); reuse (menggunakan kembali); recycle (mendaur ulang); dan rot (membusukkan). 

Kegiatan pemaparan zero waste sebagai bentuk kepeduliaan terhadap kelestarian lingkungan sehingga menciptakan lingkungan yang bebas dari sampah. Hal ini berkaitan dengan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk mengurangi jumlah sampah sehingga dapat meminimalisir produksi sampah di desa. Aksi kecil seperti mengurangi pembelian botol plastik dan menggantinnya dengan botol tumblr atau menolak penggunaan plastik ketika di mini market dan memilih untuk menggunakan totebag saat berbelanja menjadi langkah awal yang cemerlang sebagai bentuk kepeduliaan kita terhadap lingkungan. Aksi kecil jika dimulai dari satu individu hingga masyarakat luas akan memengaruhi kurangnya jumlah sampah yang dihasilkan dan akan membentuk lingkungan yang bersih dan sehat.

Pemaparan sosialisasi ini disampaikan oleh salah satu anggota kelompok KKN Unila yaitu Cintya Arista. Kegiatan ini dimulai dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman definisi dari zero waste serta prinsip-prinsip dari zero waste, kemudian dipaparkan manfaat dari zero waste, tips-tips zero waste di rumah, serta penjelasan tentanag faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya sampah plastik. Kegiatan ini diakhiri dengan pembuatan Ecoprint sebagai salah satu cara untuk mengurangi penggunaan sampah dengan memanfaatkan totebag berbahan kanvas yang dikreasikan dengan cetakan daun asli yang ditumbuk dengan palu kayu. Ecoprint merupakan proses mentransfer warna dari bentuk ke kain melalui kontak langsung. Kegiatan ini melalui teknik pounding yakni memukul daun atau bunga di atas kain dengan menggunakan palu. Teknik ini seperti mencetak suatu motif daun pada kain. 

Adapun proses pembuatan Ecoprint teknik pounding diawali dengan menyiapkan alat dan bahan yakni daun-daun tumbuhan, palu kayu, totebag berbahan kanvas, dan plastik. Pertama, daun-daun dimasukkan ke dalam totebag, lalu disusun dengan rapih dan merata sesuai peletakkan daun yang diinginkan. Kemudian letakkan plastik di atas permukaan totebag sebagai alas agar tinta yang dihasilkan tidak berantakan. Terakhir, pukul dengan palu kayu hingga warna pada daun dapat dihasilkan dan terlihat pada permukaan totebag. 

Sesi praktik Ecoprint dilakukan oleh dua volunteer dari ibu-ibu senam dan ketika telah selesai volunteer tersebut akan mendapatkan totebag hasil proses pembuatan Ecoprint. Kemudian dari kelompok KKN telah menyiapkan tiga totebag Ecoprint sebagai doorprize bagi ibu-ibu yang telah mengikuti senam dengan semangat dan antusias. Acara diakhiri dengan pembagian doorprize berupa totebag hasil Ecoprint dan foto bersama. Kegiatan ini dilaksanakan di hari Jumat (26/07/2024). (Cintya Arista/Ca).